Karana Tawrat itu, pada jang mana ada sadja satu sombar‐bajang deri segala harta‐benda, jang nanti datang, dan bukan kaädaän jang songgoh deri pada barang‐barang sendiri, punja umor tijada bawleh sempornakan, awleh persombahan‐persombahan jang deülang‐lang sasatahon, dan jang depersombahkan bagitu‐bagitu djuga, segala awrang, jang menghampirkan dirinja kapadanja itu.