Alkitab Daring

Iklan


Seluruh Alkitab Perjanjian Lama Perjanjian Baru




Lukas 4:2 - Alkitab Gratis untuk Semua

tempat di mana Dia dicobai oleh Iblis selama empat puluh hari. Dia tidak makan ataupun minum selama itu, sehingga ketika hari terakhir puasa, Yesus merasa kelaparan.

Lihat babnya

Lebih banyak versi

Firman Allah Yang Hidup

Di situ Ia dicobai oleh Iblis selama empat puluh hari. Selama itu Ia tidak makan apa-apa, sehingga Ia merasa sangat lapar.

Lihat babnya

Perjanjian Baru Terjemahan Baru Edisi 2

Di situ empat puluh hari lamanya Ia dicobai Iblis. Selama hari-hari itu Ia tidak makan apa-apa dan setelah itu Ia lapar.

Lihat babnya

Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini

Di situ Ia dicobai oleh Iblis empat puluh hari lamanya. Sepanjang waktu itu, Ia tidak makan apa-apa. Jadi pada akhirnya Ia merasa lapar.

Lihat babnya

Alkitab Terjemahan Baru

Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

Lihat babnya

Terjemahan Sederhana Indonesia

selama empat puluh hari. Di situlah Yesus dicobai oleh iblis. Sepanjang waktu itu Dia tidak makan sama sekali, sehingga akhirnya Dia sangat lapar.

Lihat babnya

Perjanjian Baru - Versi Mudah Dibaca

selama 40 hari, di mana Ia dicobai Iblis. Selama itu Yesus tidak makan apa-apa, dan setelah itu Ia sangat lapar.

Lihat babnya
Terjemahan lainnya



Lukas 4:2
16 Referensi Silang  

Keesokan paginya, Yesus kembali ke dalam kota, dan dia merasa lapar.


Sesudah berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam, maka Yesuspun merasa lapar.


Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau anak Allah, perintahkanlaha agar batu ini berubah menjadi roti.”


Sumur Yakub berada di sana. Yesus merasa lelah karena perjalanannya jauh, jadi dia duduk di pinggir sumur itu. Waktu itu sekitar jam dua belas siang.


Karena Dia sendiri menderita ketika Dia dicobai, Dia mampu membantu mereka yang menghadapi pencobaan.


Karena imam besar yang kita miliki bukanlah orang yang tidak bersimpati dengan kelemahan kita, tetapi orang yang dicobai dalam segala cara kita, tetapi tidak berbuat dosa.